26 April 2009

Acomodador, Sang Penghambat Kemajuan

Selalu ada kejadian dalam hidup kita yang menghalangi kemajuan kita. Itulah Acomodador, tulis Paulo Coelho di novel The Zahir yang masih belum tamat-tamat saya baca ini (abis, tulisannya cukup berat untuk dicerna, harus dibaca lambat-lambat, kadang perlu diulang).

Kalimat di halaman 307 itu membuat saya berhenti membaca, tertegun cukup lama dan mengingat-ingat masa lalu.

Apakah di masa lalu saya pernah mengalami Acomodador? Pastinya pernah.

Oya, saya dulu pernah belajar gitar. Setelah belajar cukup lama, tapi nggak bisa-bisa (sekarang saya tahu, itu gara-gara saya tidak belajar dengan ahlinya). Sedangkan teman saya yang juga membeli gitar di waktu bersamaan, sudah mahir gonjrang-gonjreng. Akhirnya saya memutuskan bahwa saya tidak berbakat bermain gitar dan gitar itu pun kemudian saya berikan kepada seorang teman.

Saya pengemar berat musik jazz. Saya mengagumi musisi-musisi yang permainannya canggih bukan kepalang itu. Tapi di benak saya, saya sudah memutuskan bahwa saya adalah "pemusik pasif" alias pendengar saja. Sampai sekarang.

Di bidang olah raga juga demikian. Saya pernah dipermalukan saat tidak bisa menangkis bola voli yang datang ke hadapan saya. Main basket dan sepak bola apa lagi. Saya tidak bisa main basket. Sepak bola pun selalu di bagian yang aman dan asal tendang saja, pemain belakang alias back.

Di sekolah, saya lemah di mata pelajaran eksak seperti matematika, fisika, kimia dan sejenisnya. Saya sering ketakutan dan "ngumpet" dari penglihatan guru kalau di suruh maju ke depan dan menyelesaikan soal di papan tulis. Guna menghindari mata pelajaran itu, saya pun memilih masuk kelas A3 atau sosial. Sialnya, masih ada matematika di sana. Pun ketika saya memilih jurusan ekonomi di perguruan tinggi.

Itu semua adalah Acomodador saya. Pengalaman dan bukti-bukti yang tersebut telah menjadi label di jidat saya bahwa saya tidak bisa bermain musik, tidak bisa olah raga beregu dan lemah di bidang eksakta.

Acomodador adalah titik menyerah. Selalu ada kejadian dalam hidup kita yang menghalangi kemajuan kita; suatu trauma, kekalahan yang sangat menyakitkan, kekecewaan dalam cinta, bahkan kemenangan yang tidak kita pahami, bisa membuat kita menjadi pengecut dan menghalangi kita bergerak maju, tulis Coelho.

Saya yakin, anda, pembaca blog ini juga punya Acomodador sendiri-sendiri yang menghalangi anda untuk maju melangkah. Mungkin anda memiliki Acomodador untuk menjadi wirausaha, misalnya. Mungkin anda takut menjual, takut ditolak, takut dihina dan dilecehkan. Mungkin anda takut dengan ketidakpastian.

Alhamdulillah, saya sudah melupakan Acomodador saya dan yakin bahwa saya pun bisa sukses tanpa menguasai itu semua. Saya punya talenta-talenta lain sebagai bekal sukses dalam mengarungi hidup.

Saya jalani takdir saya hari ini dengan melepaskan diri dari semua sejarah masa lalu yang menghambat kemajuan itu.
Bagaimana dengan anda?



Salam FUUUNtastic!
Wassalam,

Roni, Owner Manet Busana Muslim, Founder Komunitas TDA

WAKTU

Waktu itu gratis, tapi sangat berharga. Kamu tidak akan dapat memiliki, tapi dapat memamfaatkannya. Kamu tidak dapat menyimpan, tapi dapat menghabiskannya. Sekali kehilangan, kamu tidak akan bisa mendapatkannya kembali.
( Harvey Mackay, AS )

17 April 2009

Ciri-ciri Orang yang Ikhlas

Thursday, 15 March 2007 Seri Mutiara Al Hikam Oleh Aa Gym


Syaikh Ahmad Ibnu Athaillah berkata dalam kitab Al Hikam,

“Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa) nya adalah tempat terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan”

Bab tentang ikhlas adalah bab yang mutlak dan paling penting untuk dipahami dan diamalkan, karena amal yang akan diterima Allah SWT hanyalah amal yang disertai dengan niat ikhlas.

“Tidaklah mereka diperintah kecuali agar berbuat ikhlas kepada Allah dalam menjalankan agama”.

Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas.
Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah keikhlasan.

Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan diantaranya :

1. Hidupnya jarang sekali merasa kecewa,
Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.

2.Tidak tergantung / berharap pada makhluk
Sayyidina ’Ali pun pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal hakikatnya kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang ada akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.

3.Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.

4. Banyak Amal Kebaikan Yang Rahasia
Mungkin ketika kita mengaji dilingkungan orang banyak maka kita akan mengaji dengan enaknya, lama dan penuh khidmat, ketika kita shalat berjamaah apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyu dan lama, tapi apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama disaat kita beramal sendirian ? apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama, lebih enak dan lebih khusyuk maka itu bisa diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun bila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belumlah ikhlas.

5. Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi
Fitrah manusia adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari keberadaannya dan segala aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian makhluk, baik perorangan, organisasi atau instansi tempat kerja itu relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah dianggap sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi sosok penjahat yang patut diwaspadai. Maka tiada penilaian dan pengakuan yang paling baik dan yang harus senantiasa kita usahakan adalah penilaian dan pengakuan dari Allah SWT.

Begitu besar pengaruh orang yang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan niat ikhlasnya mampu menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun yang dilakukan, diucapkan, dan diisyaratkan Rasulullah, mampu mempengaruhi kita semua walau beliau telah wafat ribuan tahun yang lalu namun kita senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang beliau sampaikan.

Bahkan orang yang ikhlas bisa membuat iblis (syaitan) tidak bisa banyak berbuat dalam usahanya untuk menggoda orang ikhlas tersebut. Ingatlah, apapun masalah kita kita janganlah hati kita sampai pada masalah itu, cukuplah hanya ikhtiar dan pikiran saja yang sampai pada masalah tersebut, tapi hati hanya tertambat pada Allah SWt yang Maha Mengetahui akan masalah yang kita hadapi tersebut.

Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang ikhlas. Amiin.

08 April 2009

Sikap mental Ikhlas – Syukur – Lepaskan – Amanah - Memberi


Saudaraku ...

Saya dapat memahami perasaan Anda. Sesungguhnya bukan hanya Anda, saya pun dahulu juga telah mengalami ujian yang sama. Berusaha dan belum berhasil, tidak punya uang, justru banyak hutang, sudah saya alami.

Padahal sudah membuat daftar impian, tujuan yang pasti, sudah membuat strategi, sudah berani mengambil tindakan … Nekat malah, karena saya melepas pekerjaan saya demi bisnis. Bukan keberhasilan yang diraih, namun justru kesulitan demi kesulitan. Pada waktu itu pun, saya merasakan rasa frustasi yang luar biasa.

Saudaraku …

Pertama-tama harus kita pahami tentang sunatullah, ketetapan Allah yang berlaku sebagai hukum yang berjalan di alam semesta ciptaanNya ini. Ketetapan ini berlaku tanpa memandang siapa pun pelaku nya. Misalnya: hukum grafitasi. Benda apapun, jika dilepaskan akan jatuh ke permukaan bumi. Siapapun yang menjatuhkan benda itu, apapun agama nya, bahkan atheis sekalipun, benda tadi akan jatuh ke permukaan bumi. Karena demikianlah sunatullah nya.

Sunatullah yang lain adalah, siapa yang ingin berhasil dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai nya, maka atas seizin Allah, keinginannya akan tercapai. Siapapun orangnya, apakah itu muslim, non-muslim, bahkan atheis sekalipun. Karena ini sudah merupakan sunatullah, sebagaimana hukum grafitasi. Maka saya tidaklah heran dengan keberhasilan Bill Gates ataupun Donald Trump, karena mereka memang melakukan usaha dengan sungguh-sungguh.

Lantas, mengapa ada orang yang sudah berusaha namun belum berhasil? Jika keberhasilan, sebagaimana grafitasi adalah sunatullah? Mengapa ini bisa terjadi? Pertanyaan nya adalah, betulkan ia sudah berusaha sesuai dengan cara-cara yang dilakukan orang yang berhasil? Jika belum, maka tentu saja dia masih belum akan mecapai keberhasilan. Sebagaimana kita melepas benda, namun benda tadi terikat dengan tali, maka hukum grafitasi bumi pun tidak bisa menarik benda tadi.

Lalu, bagaimanakah cara-cara orang yang berhasil itu? Keberhasilan orang-orang yang sukses dalam berbisnis itu meninggalkan jejak. Sehingga kita bisa mengikuti jejak-jejak tadi, untuk ikut mencapai kesuksesan.

Saudaraku, untuk memulai, sebagai tahap awal coba praktekkan beberapa sikap mental yang banyak kita temui pada orang-orang berhasil ini:




Ikhlas.

Orang yang berhasil, melakukan segala sesuatu dengan Ikhlas. Batin nya ikhlas, menerima apa yang telah Tuhan berikan untuk nya hari ini. Bahwa pasti ada kebaikan yang Tuhan semesta alam berikan hari ini. Sekalipun mungkin peristiwa hari ini “buruk” di mata kita. Karena buruk di mata kita, belum tentu buruk di mata Tuhan.

Alkisah, jaman dahulu kala, di sebuah kampung, ada seorang lelaki tua yang hidup dengan anak lelaki tunggalnya. Suatu ketika pemuda tadi jatuh dari kuda, dan kaki nya patah. “Malang benar nasib anakmu ...” Demikian kata orang kampung. Ternyata, keesokan hari nya, datanglah tentara kerajaan untuk mengajak seluruh pemuda yang sehat maju ke medan perang yang mengerikan, yang hampir dipastikan seluruh pemuda tadi akan pulang tinggal nama. Seluruh orang tua menangis meratapi nasib anaknya … Kecuali orang tua dari pemuda yang kaki nya patah tadi. Jadi sekarang siapa yang nasib nya malang?

“Kemalangan” ternyata hanyalah penilaian kita sebagai manusia yang lemah ini.

Jadi Saudaraku …. apakah hari ini usaha kita selalu gagal, banyak hutang, tidak punya uang? Saya yakin, pasti ada maksud baik Tuhan dari pengalaman kita hari ini.

Syukur.

Selain ikhlas, kita juga harus terima dan syukuri apa yang sudah kita alami dan miliki hari ini. Dan juga apa-apa yang sudah kita terima di masa lalu, dan apa yang akan kita terima besok.

Karena tidak ada guna nya batin kita menolak dan menyesali apa yang kita alami hari ini. Seringkali batin kita menjerit-jerit, “mengapa nasib ku seperti ini ….”, namun hal ini malah akan memperkuat penderitaan kita. “What you resist persist ... “demikian pepatah kata. Makanya, orang yang mengeluhkan penderitaannya, biasanya penderitaanya semakin buruk. Yang mengeluhkan hutang, hutangnya makin banyak, yang mengeluhkan bisnisnya sepi, bisnisnya makin sepi, yang mengeluhkan tidak punya uang, uang nya makin sedikit.

Sebaliknya, orang yang bisa mensyukuri apa yang mereka terima hari ini, maka insyaAllah justru kenikmatan yang dia terima akan bertambah.

Jadi, saudaraku … Mulailah dengan mensyukuri apa yang saudaraku sudah miliki hari ini. Tidak hanya materi, namun juga kesehatan, cinta, pengetahuan, keluarga, dan sahabat. Banyak orang yang kaya materi namun tidak memiliki yang saya sebutkan tadi.

Lepaskan.

“Let it Go … Let it God”. Kita diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Kaya, Maha Bijaksana. Maka lepaskanlah kembali semuanya kepada Dia. Kembalikan semuanya kepada Dia. Biarkan Tuhan yang mengatur hidup kita ini.

Kadang kita merasa lebih tahu dan lebih pintar dari Tuhan. Bahwa hidup kita harus seperti yang kita “tentukan”. Padahal Tuhan lah yang menentukan hidup kita.

Banyak kejadian sudah saya alami. Bahwa di satu titik kita menemui jalan buntu, ketika seluruh logika dan nalar tidak mampu lagi mencari penyelesaian, penyelesaian justru datang ketika kita pasrahkan kembali permasalahan kita kepada Allah.

Sedih karena ditolak calon pelanggan? Wajar, namun lepaskan kembali pada Tuhan, siapa tahu Yang Punya Hidup punya skenario lain, yaitu memberikan pelanggan yang lebih baik.

Amanah.

Amanah adalah selalu bisa dipercaya, menepati janji dan menunaikan tanggung-jawab. Seringkali kita tergoda untuk tidak amanah pada saat kita mengalami perjalanan hidup yang sulit.

Kepercayaan yang diberikan kepada kita, dengan mudahnya kita sia-sia kan, demi keuntungan sesaat. Seringkali demi uang yang jumlahnya tidak seberapa.

Kalau kita berhutang, maka kita wajib berusaha membayarnya. Dengan segala usaha yang kita mampu.

Saya juga pernah mengalami tidak mampu membayar hutang seperti saudara. Namun, saya berusaha dengan menemui pemberi hutang, dengan sikap yang baik, untuk membicarakan kembali jadwal pembayaran hutang saya.

Bahkan, saya juga pernah menawarkan barter, menukar hutang saya dengan keahlian yang saya miliki. Dan berhasil.

Yang penting adalah berusaha untuk amanah. Karena buah dari amanah, adalah nama baik dan kepercayaan, yang selama nya akan menjadi modal utama dalam bisnis kita. Donald Trump, misalnya, berhasil bangkit dari keterpurukan, karena nama baik nya dalam bisnis masih dipercaya investor.

Dan yang terakhir saudaraku, adalah ...

Memberi.

Berikanlah apa yang saudara sedang cari. Karena ia akan kembali dalam jumlah yang berlipat-lipat. Jika saudaraku mencari cinta, maka berikanlah cinta. Jika Anda mencari ilmu, berikanlah ilmu. Dan jika Anda mencari uang, berikanlah uang …

“Power of Giving” sudah dibuktikan oleh banyak orang. Dengan memberi, maka kita akan menerima. Bukan sebaliknya.

Maka, Bill Gates pun tidak ragu menyumbangkan lebih dari 28 milyar Dollar kekayaanya, dan apa yang terjadi? Bill Gates makin kaya, bukan tambah miskin.

Dua minggu lalu, saya mengalami sendiri hal ini. Saya memberikan sejumlah uang melalui transfer bank. Dan di tempat parkir mobil, masih di bank yang sama, saya menerima pemberitahuan dari staff saya lewat telephone kalau kami menerima order, senilai 100 kali lipat uang yang saya berikan. Kekuatan memberi benar-benar terbukti.

Demikian yang dapat saya bagikan saudaraku …

Sikap mental Ikhlas – Syukur – Lepaskan – Amanah - Memberi, ini telah menolong saya di masa-masa sulit dahulu, dam semoga bisa membantu Saudara mencapai apa yang dicita-citakan. Amin.

Salam,

Fauzi Rachmanto

06 April 2009

I'M YOURS

Jason Mraz

Jim Simmons

James Harris Simmons, di kenal sbg pakar matematika, akademisi, pedagang dan filantropis. Renaissance Technologies Corporation didirikan pada tahun 1982, berbasis di New York. Dia mengelola dana senilai USD 30 milliar di bawah manajemennya.

krisis global menghantam sektor keuangan, namun masih ada manajer investasi yg meraih keuntungan. Dia meraih keuntungan bersih senilai USD 2,5 milliar pada tahun 2008. Simons mampu mengalahkan George Soros yg hanya meraih USD 1 milliar.

Melalui perusahaannya yg mempekerjakan 100 doktor dari berbagai bidang, ahli matematika, fisika, statistik dan astrofisika, ia mampu memberikan keuntungan bagi para investornya.

Apa rahasia kesuksesan Simons ?
Kuncinya adalah dg menerapkan model matematika kompleks dalam menganalisis dan mengeksekusi sistem perdagangan. Ia menggunakan matematika utk memprediksi perubahan harga yg mudah terjadi dlm perdagangan investasi dan uang.

01 April 2009

Metallica

Metallica adalah Band yang mengusung lagu-lagu yg membuat persatuan dan kesadaran akan indahnya kehidupan.


ONE ( Metallica )

http://www.youtube.com/watch?v=qwDWknR7YQE


31 March 2009

Mario Teguh

Pasti banyak yang tahu siapa Mario Teguh...

Itu loh motivator yang jadi pembicara acara Golden Ways di Metro TV dan BUSINESS ART di O Channel....

Motivasi-motivasinya yang renyah juga dapat kita nikmati setiap Rabu di Radio Delta Fm 99,1 dan Jum'at di Radio Pro2 Fm 105 jam 7 - 8 pagi, yang selalu bilang "Super", untuk hal-hal yang hebat atau menarik....


Dari penampilan fisiknya dan gaya brbicaranya, banyak yg mengira ia adalah seorang non muslim...

Padahal kalo kita dengarkan jawaban2 dia atas sebuah pertanyaan, hampir semuanya terkait dgn ayat2 Alquran dan Hadist, beberapa contoh di antaranya, ketika ia menjawab pertanyaan penonton....
1. Apakah mungkin seorang menyatakan diri sbagai org yag beriman, namun ia masih ttp percaya pd hari baik, bulan baik, fengshui, ukuran pintu. Seolah2 kalo ukuran pintunya salah, tdk akan ada kebaikan yg akan menghampirinya. Kalau seorang sdh menyatakan diri beriman, rumusnya adalah : Me + God = Enough.....
2. Percayalah ibu, bahwa setelah kesulitan ada kemudahan, dan percayalah akan kata2 itu, karena Tuhan sendiri menyatakan hal ini sebanyak dua kali...
3. Agar kita dpt hidup ikhlas, ya sudah nyatakan tekad yg kuat terhadap diri kita bahwa hidupku, ibadahku, matiku hanyalah untuk Tuhan saja...
4. dsb


Memang gaya penyampainnya bukan sperti seorang Kiai, terlebih dia selalu menggunakan kata Tuhan saja....

Tapi hal itu dilakukan krn ia ingin memberitahukan ttg keindahan Islam, tanpa org yg di luar Islam merasa jengah dan risih, dan dakwahnya jd lebih Universal, walaupun isinya tetap Islami, yg dibungkus dgn ala Mario Teguh......
Ya sebagai hasilnya, banyak org kristen yg justru menganggap ia telah manjalankan injil dgn baik...
Padahal apa yg disampaikan banyak merujuk pd ayat Al-Quran dan Hadits...

Kiranya kehadirannya, bisa menjadi semacam penyejuk, di tengah keringnya dakwah di TV kita pasca kasus Aa Gym, di mana menurunnya popularitas Aa Gym, justru diikuti oleh penurunan popularitas Kiai dan Ustadz yg lain....
Dan semakin terpuruknya citra Islam yg diakibatkan oleh aktivitas terorisme maupun aksi2 sepihak yg dilakukan beberapa ormas Islam..

Juga memberikan acara bermanfaat dan mencerahkan di TV, ketimbang sinetron sampah, kekerasan, mistis yg marak di TV kita selama ini....

Ini ada cuplikan wawancara dgn beliau, yg sangat menyentuh hati...

Apa arti sukses menurut anda ?

Perjalanan 50 tahun hidup yang sudah saya jalani menyimpulkan bahwa sukses itu tidak selalu berarti mendapat piala atau pujian, meski tak ada salahnya jika kita mendapatkan keduanya. Hanya saja itu semua bukan kriteria dari sukses itu sendiri. Karenanya tak jarang orang kemudian sulit menemukan kesuksesan-kesuksesan yang pernah diraihnya.

Secara sederhana sukses adalah bagaimana kita keluar dari comfort zone kita dan mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan definisi ini Anda akan melihat begitu banyak kesuksesan yang bisa Anda lihat pada diri Anda. Kalau kemarin Anda baru bisa membantu satu orang, hari ini Anda bisa membantu dua dan besok Anda bisa membantu lebih banyak lagi, maka anda sukses. Dengan perasaan yang positif mengenai kesuksesan yang pernah Anda raih, maka Anda akan merasa semakin sukses dan semakin percaya diri dengan cita-cita, visi dan misi hidup Anda.

Saya sangat tidak setuju dengan ungkapan, “Biarlah kita sekarang susah, asal nanti kita sukses”. Ini jelas enggak pernah bakal sukses. Saya bertanya, dimana anak tangganya? Bukankah untuk meraih kesuksesan besar harus diawali dengan kesuksesan kecil dan sedang?. Ada pepatah yang mengatakan, “Sukses akan melahirkan sukses yang lain.” Nah dari pepatah ini dapat diambil pelajaran, apabila kita semakin mudah untuk melihat kesuksesan kita dari hal-hal yang kecil, maka mudah bagi kita untuk mengumpulkan, mengakumulasikan dan melangkah mencapai sukses yang lebih besar. Percaya dech, dengan sukses kecil-kecil itu, cepat atau lambat sukses yang lebih besar akan menjemput Anda.

Tapi sayang, umumnya, masyarakat kita menilai sukses seseorang dari ukuran-ukuran materi seperti merek mobil yang digunakan, mewahnya rumah yang dimiliki dan lain sebagainya. Bagaimana komentar Anda ?

Ini jelas penilaian yang harus diluruskan sebab akan ada akibatnya; jika tidak kaya atau bergelimang harta maka seseorang tidak dikatakan sukses. Sehingga pada akhirnya berlomba-lomba setiap orang untuk mencari kekayaan yang lepas dari cara yang halal atau yang haram karena ia takut kalau dikatakan tidak sukses. Jika kekayaan itu sudah diraihnya, pasti ia mudah terlena dengan kekayaan itu. Dengan angkuh, ia mengklaim bahwa kekayaan yang ada padanya itu hasil jerih payahnya sendiri. Ia lupa bahwa kekayaan sesungguhnya bukanlah sebab melainkan akibat dari sukses yang diraihnya. Hemat saya, orang yang angkuh dengan apa yang dicapainya sebenarnya dia tidak berencana untuk mencapai kesuksesan-kesuksesan yang lain.

Tandanya apa sich seseorang yang terjebak pada keangkuhan atau kesombongan?

Konon tidak seorang pun bisa masuk sorga kalau hatinya tinggi, arogansinya besar dan harga dirinya bengkak. Orang-orang arogan tidak bisa masuk sorga. Kira-kira begitulah secara spiritual. Tetapi didunia pekerjaan pun orang-orang yang kemudian masuk dalam jebakan kesombongan dan arogansi ditandai dengan perasaan luar biasa hebat, perasaan paling top, perasaan paling hebat, bahkan lupa sebenarnya dia sudah merasa lebih besar dari pada sejatinya. Perusahaan-perusahaan dan orang-orang demikian biasanya mulai mengalami proses penjatuhan atau proses penurunan.


Jadi, sombong itu awal dari kejatuhan individual maupun kejatuhan perusahaan?


Ya, awal dari kejatuhan individual atau kejatuhan perusahaan adalah ketika mereka lupa diri, arogansi dan sombong. Itulah yang bisa diungkapkan dari sejarah bisnis. Pada banyak produk-produk yang dulu terkenal, pemimpin besar, market leader, tapi kemudian sekarang hilang dari peredaran. Kenapa? Jawabanya adalah ketika mereka terjebak dalam kesombongan yang membuatnya rasa puas diri.

Dengan kata lain, sebaliknya, jika kita ingin maju kita harus rendah hati ?

Iya.


Rendah hati yang anda maksud ?


Ya, dia sejenis perasaan dimana kita bukan yang paling top, meski barangkali kita sudah duduk di tempat yang top.


Maksudnya ?


Bisa saja seorang duduk dikursi Presiden misalnya, Gubernur misalnya, pokoknya sudah paling top. Lalu dia tetap menunjukkan kerendahan hati, itu rendah hati namanya. Sebaliknya, jika seseorang duduk pada tempat yang tinggi, seperti pada jabatan-jabatan itu, namun ia arogan, maka orang tersebut berubah menjadi tirani, berubah menjadi dictator, bahkan fasis.

Seseorang yang duduk dikedudukan tinggi tetapi rendah hati maka dia berubah menjadi pelayan, orang tersebut menyenangkan kita. Jadi sekali lagi, seorang yang rendah hati tidak merasa sudah paling tinggi meskipun barangkali dia sudah ditempat paling tinggi. Dengan kata lain, kerendahan hati adalah tidak menuntut apa yang tidak patut bagi kita sesuai dengan kedudukan kita. Mendahulukan orang lain dengan menolak mendahulukan apa yang patut bagi kita sesuai dengan kedudukan kita, itu kerendahan hati. Kerendahan hati adalah sebuah syarat dimana kita bisa belajar lebih lanjut. Ketinggian hati adalah sebuah kondisi dimana kita tidak belajar lagi karena sudah merasa paling top, paling pinter, paling luar biasa.

Penjelasan Anda mengingatkan saya akan nasehat Sufi Besar, Imam Ibnu ‘Atha’illah, yang mengatakan, “Tanamkanlah ujudmu dalam bumi yang sunyi sepi, karena sesuatu yang tumbuh dari benda yang belum ditanam, tidak sempurna hasilnya.” Pertanyaannya, bagaimana memupuk rasa rendah hati dalam diri kita ?

O, ya ? Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memupuk kerendahan hati diantaranya adalah dengan menyadari kembali bahwa seluruh yang kita punyai adalah anugerah-Nya, berkah-Nya atau rahmat-Nya. Karenanya katakan pada diri sendiri, “Aku masih ingin belajar”, “Aku masih ingin mendapatkan input dari sekelilingku”, “Aku masih ingin mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dari mana saja agar dapat lebih baik”.

“Aku masih ingin belajar”, “Aku masih ingin mendapatkan input dari sekelilingku”, “Aku masih ingin mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dari mana saja agar dapat lebih baik”. Jika ditilik dari kehidupan kita, umat Islam, nampaknya metode memupuk kerendahan hati yang Anda sampaikan masih menjadi problem besar tersendiri ya ?
Persis seperti yang saya perhatikan selama ini. Saudara-saudara kita sesama muslim masih terlalu asyik dengan dunianya sendiri dan bergaul hanya pada lingkungannya sendiri. Malah yang lebih memprihatikan, dengan sesama muslim kalau ngundang pembicara dia tanya dulu, “Orang itu madzhabnya apa ?.” Dia tidak akan menerima orang yang tidak satu madzhab, satu aliran, dengannya. Padahal dinegara-negara maju sudah menjadi pemandangan yang biasa orang-orang Yahudi mengundang pembicara Islam, Hindu atau Kristiani, atau sebaliknya.
Mereka sudah mantap dengan iman mereka sehingga mereka tidak khawatir dengan pembicara yang datang dari luar komunitas mereka. Mereka sangat yakin, bahwa dengan cara demikian (menghadirkan pembicara “orang luar”), mereka dapat memperkaya wacana dan kehangatan batin. Kita, atau persisnya sebagian umat Islam, lupa bahwa salah satu cara mensyukuri perbedaan ditunjukkan bukan pada lisan akan tetapi dengan mendengarkan pendapat orang lain yang beda keyakinan agamanya.

Anda punya pengalaman keberislaman Anda?

Iya. Pernah beberapa peserta saya mengklaim materi yang baru saja selesai saya sampaikan menurut sudut pandang keyakinan agama mereka. Seorang peserta yang beragama Kristiani mengatakan bahwa materi saya ada juga di ajarkan dalam Injil. Peserta lain yang beragama Islam mengaku bahwa materi yang saya sampaikan ada di Al-Quran surat al-Maidah. Peserta yang Budha menganggap bahwa materi saya itu penerapan dari Dharma-dharma Budha. Saya hanya mengembalikan semua apresiasi itu kepada-Nya.

Pengalaman lain ?

Masih banyak orang yang salah faham terhadap Islam. Ada satu pengalaman yang mengherankan sekaligus membuat saya prihatin. Dalam satu seminar di acara coffee break isteri saya didatangi salah seorang peserta penganut agama Kristen yang taat. Masih kepada isteri saya, orang itu memberi komentar bahwa saya menerapkan ajaran Injil dengan baik. Lalu dengan lembut, penuh kehati-hatian, isteri saya memberitahu bahwa saya seorang muslim. Sontak orang itu terperanjat saat mengetahui bahwa saya seorang muslim. Yang membuat isteri saya (dan kemudian juga saya) prihatin adalah ucapannya, “Loch, koq ada ya orang Islam yang baik macam Pak Mario !?”

Saya pun terkekeh mendengarnya. Nah ini kritik dan sekaligus menjadi tugas kita semua untuk memperbaiki citra Islam

26 March 2009

Kebahagiaan Dalam keluarga

Malam sudah larut, sebelum tidur tadi Hana meminta saya menyanyi. Hampir satu jam Hana ketawa cekikikan bercanda bersama Icha sampai mamahnya ikutan ketawa melihat Hana ketawa bermain bersama Icha. Begitulah kebahagiaan yang saya alami sama seperti halnya kebahagiaan yang anda alami sekarang ini bersama keluarga anda yang tercinta.

Keluarga adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia. Keluarga juga dipandang sakral oleh semua agama. Tetapi hidup berumah tangga itu sendiri merupakan misteri dari kebahagiaan. Ada orang yang hidup dengan amat sangat sederhana, tetapi mereka merasakan kebahagiaan yang prima dalam kehidupan rumah tangganya. Sebaliknya ada orang yang memiliki kelengkapan fasilitas hidup, sandang pangan papan, hiburan, kendaraan, uang, perhiasan dan sebagainya, tetapi mereka tidak menemukan yang di dambakan, sebaliknya, semua kelengkapan materi itu justeru tak bermakna apa-apa.

Pernikahan adalah suci, sunnah Rasul dan ibadah. Oleh karena itu setiap muslim seyogyanya menikah secara Islam, berumah tangga secara Islam dan hidup secara Islam. Perselisihan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang manusiawi belaka dalam al Qur'an menganjurkan untuk selalu memperbaiki diri, dan memilih jalan mengutamakan keluarga untuk yang terbaik.

posted by :agussyafii

Ubahlah Bencimu Menjadi Cinta

Berteman dengan siapapun buat saya adalah sesuatu yang menggembirakan. Banyak mutiara hikmah yang berserakan dimanapun justru yang muncul dari orang-orang yang sederhana. Salah satunya penjual sate ayam. Awalnya saya mengenalnya dibulan suci ramadhan beberapa tahun yang lalu. Orang Madura ini baik dan ramah. Itulah yang membuat dagangan satenya menjadi ramai.

Pada suatu hari dia bertutur bahwa pada saat bulan tertentu seperti bulan ramadhan dirinya bisa kuwalahan melayani pembeli. Sampai dia mengajak sanak saudaranya ikut membantunya berjualan, termasuk bapaknya sendiri. Katanya, pada satu sore para sudah banyak pembeli yang mengantri. Bapak dan saudara-saudara sibuk melayani sementara dirinya pulang untuk mengambil lontong dan sate ayam dirumah.

Sekembali ke warung dan pembeli sudah mulai berkurang. Adzan maghrib berkumandang. Sang bapak menghampiri dirinya dan mengatakan kalau kotak uang penjualan hari ini telah hilang diambil orang. Sebagai gantinya bapaknya bersedia bekerja selama ramadhan tidak usah
digaji.

Hari telah berlalu, seminggu kemudian. Abis jelang adzan maghrib ada seorang pemuda pesan sate ayam beserta lontong. Bapaknya langsung melayaninya. Orang itu dilayani dengan istimewa, membuat anaknya menjadi heran, kenapa bapak memperlakukan dia sangat istimewa. Mulai dari membakarkan sate, menyiapkan lontongnya, teh hangatnya dengan sangat ramahnya.

"Bapak, siapakah dia? Kenapa bapak melayani dengan sangat istimewa?
Apa dia pejabat kelurahan?" Katanya penuh keheranan.

"Bukan. Dia adalah yang mengambil kotak uangmu tempo hari." Jawab bapaknya.

Mendengar jawaban bapak seperti itu rasanya darah saya mendidih. Pengen rasanya saya luapkan amarah saya pada orang itu.

Tapi bapak saya mencegahnya dengan mengatakan. "Jangan kamu luapkan amarahmu. Dia adalah guru sejatimu sebab dari dialah, dirimu bisa belajar mengubah bencimu menjadi Cinta."

Saya dibuat tertegun mendengar tutur katanya. Sayapun sempat bertanya dalam hati, Mengubah benci menjadi cinta? Apakah mungkin? Bagaimana menurut anda?

---
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui' QS. Al Baqarah : 216

posted by :agussyafii

20 March 2009

Beli Buku Ini

Penerbit : MIZAN

Penulis : Faif Yusuf, SE ( FE- UGM )

http://faifyusuf.blogspot.com/

Anggota komunitas TDA
http://tangandiatas.com/



17 March 2009

Abraham Lincoln

" Jika saya di beri waktu 8 jam utk menebang pohon, saya akan belajar cara menebang dlm waktu 6 jam dan kemudian baru menebang pohon itu."

12 March 2009

Antoine de Saint ( 1900-1944 ) Prancis

Jika anda ingin membuat kapal, jangan mengerahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bersama-sama. Jangan pula memberi mereka tugas dan pekerjaan, tapi ajarilah mereka untuk merindukan lautan luas tanpa batas. .

07 March 2009

Niccolò Machiavelli

"Pengusaha adalah mereka yang memahami perbedaaan tipis antara rintangan dan peluang, yang keduanya sama-sama bisa diubah menjadi keuntungan."
( Niccolo Machiavelli, 1469-1527, Penulis Italia )

05 March 2009

Bob Sadino

Pengusaha Berdinas Celana Pendek


Pria berpakaian ''dinas'' celana pendek jin dan kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, ini adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket), ini mantan sopir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.


Titik balik yang getir menimpa keluarga Bob Sadino. Bob rindu pulang kampung setelah merantau sembilan tahun di Amsterdam, Belanda dan Hamburg, Jerman, sejak tahun 1958. Ia membawa pulang istrinya, mengajaknya hidup serba kekurangan. Padahal mereka tadinya hidup mapan dengan gaji yang cukup besar.

Sekembalinya di tanah air, Bob bertekad tidak ingin lagi jadi karyawan yang diperintah atasan. Karena itu ia harus kerja apa saja untuk menghidupi diri sendiri dan istrinya. Ia pernah jadi sopir taksi. Mobilnya tabrakan dan hancur. Lantas beralih jadi kuli bangunan dengan upah harian Rp 100.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ''Hati saya ikut hancur,'' kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ''Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.''

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ''warung'' shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

''Saya hidup dari fantasi,'' kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ''Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,'' kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.


Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

02 March 2009

Orang Itu Bernama Lihan

( Oleh : Lutfiel Hakim -- www.speak2success.com )

Perawakannya kecil, wajahnya bening tapi terkesan biasa-biasa saja. Terkadang, sesekali terlihat grogi di depan puluhan blitz yang bergantian mengambil gambar wajahnya, juga ditengah-tengah tatapan setiap orang yang telah mendengar cerita tentangnya. Dia bernama Lihan, seorang milyarder tulen, bukan katanya-katanya.

Lihan cuma seorang manusia yang diberi "roh" ketuhanan oleh sang pencipta. Roh yang mungkin saja sedikit orang yang bisa mendapatkannya. Roh Tuhan, dalam teori ESQ adalah roh esensi yang mungkin saja hadir di tiap sudut hati manusia, kala tiada tempat lagi untuk ditinggali, ketika tiada lagi suara terdengar dalam kebisingan. Dalam dunia sufistik, Lihan mungkin saja telah menempati maqom - baca: tempat- tertentu di sisi Tuhan, mungin tempat terdekat yang biasanya dianalogikan layaknya kedekatan seorang Ayah dengan anaknya. Jangankan merajuk, tak memintapun sang ayah dengan senang hati menawarkan.

Pada suatu saat, seorang pengacara hak patent milyarder yang menjadi klien saya pernah saya minta memberikan saya tausiyah bisnis dan rahasia kesuksesan saya. Maka jawaban beliau ada dua.

1. Komitmen.
Contoh yang beliau ambil untuk kata ini adalah penghargaan waktu. Jika hari ini kita tidak tepat waktu, maka jangan pernah hal ini terulang lagi. Dan, begitu dia berujar. Dalam hidup dia, tidak pernah mengulangi sesuatu yang salah secara sengaja lebih dari dua kali.

2. Garis tangan.
Ini agak sulit karena tentunya garis tangan setiap orang berbeda-beda. Akan halnya orang berbisnis, kata beliau, juga dipengaruhi garis tangannya. Entah itu sebagai pembenaran atas dirinya yang sungguh secara tampang amat biasa, namun memiliki rizqi yang luar biasa.

Ustadz Lihan memiliki dua hal diatas. Dalam wawancara dengan Pak Roni, di puncak acara milad sebelum TDW naik panggung, ada satu hal yang jelas tersirat dari diri beliau: kepolosan. Betul. Lihan adalah lihan. Lihan tidak berubah dari siapa dia "pada waktu itu" dan siapa dia "pada waktu
sekarang".

Lihan "dulu" begitu komitmen, setidaknya seperti apa yang beliau ceritakan dengan "memberi dan terus memberi" tanpa perhitungan matematis [Baca: Berbisnis dengan Logika Hati, http://roniyuzirman.blogspot.com/2009/02/bisnis-untuk-menolong-orang-berbisnis.html] . Pun kita tidak mendapati beliau sebagai orang yang berat tangan membantu sesama di saat berkelimpahan sekarang. Bahkan terus menjadi dan menjadi. Bermilyar dana disalurkan dan ditimpali dengan satu kata yang amat mengagumkan "lupakan". Beliau lupakan apa yang telah beliau berikan untuk melibatkan sebanyak mungkin orang lain dalam kehidupannya.

Dan lagi-lagi, beliau kembail menanam apa yang oleh Pak Jamil Azzaini sebagi energi positif. Energi itu dipantulkannya di setiap tempat yang disinggahi, lalu dilupakannya. Betapa terpujinya.

Dan Lihan mendapati garis tangannya begitu rupa. Saya bersalaman dan meminta beliau mendoakan saya agar rejeki saya berkah, persis ketika beliau turun tangga menuju Masjid untuk shalat duhur di sela-sela Milad. Tentu saya tidak menyempatkan melihat garis tangan beliau yang mungkin saja, seperti What Lihan Was, biasa saja. Namun garis tangan itu ada pada tiap capaian-capaian yang bukan beliau katakan, tetapi beliau lakukan dan orang katakan. Ini kelebihan orang yang betul hebat dibanding orang yang setengah hebat. Orang hebat berbuat, dan orang lain mengakui capaiannya.

Sedangkan orang setengah hebat hanya berkata, dan dia sendiri mengaku-aku pencapaiannya. Saya memang tidak percaya garis tangan seorang Lihan yang polos itu berbeda dengan kebanyakan manusia lain. Tapi saya percaya, bahwa orang polos itu Tuhan lah sahabatnya. Ia pernah merajuk, menjadi seorang guru amat biasa yang tidak banyak mengenalnya. Lalu disulap oleh Sang Pencipta, menjadi orang populer yang makin populer dengan kepolosannya. Saya percaya, ada kejujuran dan ketulusan yang sangat dalam kepolosan seorang Lihan. Dan, kepolosan itulah yang membentuk garis tangannya hingga sekarang.

Hukum Kekekalan Energi a la Jamil

( Oleh : rifo rinaldi -- rifotda@gmail.com )


Catatan ini, saya sarikan dari Pak Jamil Azzaini-Kubik Leadership... Syukron atas semuanya, pak.

Sungguh Allah SWT telah menciptakan semuanya dalam ketetapan yang sudah baku sehingga dalam energi pun dikenal dengan hukum kekekalan energi: Energi itu jumlah nya tetap yang ada hanyalah perubahan energi. Sehingga apa yang kita lakukan maka itu pula yang kita tuai. Maka, 1 sebab = 1 akibat.

Apabila kita berbuat baik maka baik pula balasannya begitu pula sebaliknya. Lalu saya sudah berbuat baik tapi kok gak ada balasannya? Maka Allah SWT tidak akan pernah melupakan kita Allah SWT akan menyimpannya dengan sebutan Tabungan Energi Positif, Begitu pula sebaliknya.

Sehingga rumusnya jadi: 1 sebab = TEP + akibat.

Itulah mengapa ada seorang tukang becak bisa naik haji karena ia selalu menggratiskan orang naik beca setiap hari jum'at. Ia cukup minta do'a penumpangnya untuk mendoakan ia naik haji.

Dan itulah pula sebabnya orang yang korupsi menyemai Tabungan Energi Negatifnya baik dalam bentuk kena KPK, penjara, rasa cemas, kecelakaan, bahkan anak yang kena narkoba.

Lalu ada orang yang licik kok cepet naik jabatannya orang baik dan jujur malah tersingkir. Ustadz Jamil Azzaini menerangkan satu lagi bahwa itu adalah bentuk dari DP (Down Payment) Energi Positif.

Maka, 1 sebab = DP(TEP) + Akibat dan ketika seseorang diberi DP oleh Allah 100 TEP maka ia harus membayarnya dengan 100 akibat agar hasilnya tidak minus.

Itulah sebabnya mengapa orang yang tetap istiqamah dan baik mendapatkan hasil yang baik di akhir. Karena ia tidak dianugerahi Allah DP (TEP) yang harus dibayar lunas. Tapi Ia selalu menabung energi Positifnya.

Sedangkan orang yang diberikan Allah DP (TEP) baik berupa kemudahan usaha, warisan, wajah ganteng, wajah cantik. Dan ia lupa untuk melunasi DP nya tersebut maka berhati-hatilah. Karena siksa Allah sangat pedih.

Begitu juga untuk pahala. Ini balasan tidak hanya satu, tapi dua, sepuluh, ribuan, atau bahkan tidak terbatas.

Maka nikmat Allah SWT apalagi yang engkau ingkari? Ya Allah, tetapkanlah hatiku untuk selalu menuju rahmat-MU.

Sebuah Renungan tentang Kesuksesan

Sukses itu sederhana,
sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem
waringin/the secret,
sukses itu tidak perlu dikejar,
SUKSES adalah ANDA!
karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri....

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1
ovum,
itu adalah sukses pertama Anda!

Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat,
itulah kesuksesan Anda kedua...

Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1,
di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP ,
itulah sukses Anda ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas,
di saat 46 juta orang menjadi pengangguran,
itulah kesuksesan Anda keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari,
di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya
itulah kesuksesan Anda yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari,
Namun Anda tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click!
yg dibintangi Adam Sandler,
"Family comes first", begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia
meninggal...
Saking sibuknya Si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan,
ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya,
bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri,
keluarga nya pun berantakan,
istrinya yang cantik menceraikannya,
anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris
supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller
dengan membuat sukses menjadi hal yg rumit
dan sukar didapatkan.. .
Sukses tidak melulu soal harta,rumah mewah,mobil sport,jam Rolex,pensiun
muda,menjadi pengusaha,punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik
seperti Donald Trump & resort mewah di Karibia...

Tapi buat saya pribadi yang bisa hidup dengan sangat berkecukupan,
saya rasa sukses memiliki arti yang berbeda...
Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri,
mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja....

Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,
sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan
Anda,
pada saat Anda gembira, Anda gembira sepenuhnya,
sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya,
setelah itu Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Tuhan,
hidup baik, tidak menipu, apalagi menjadi pribadi yang jujur, ikhlas &
selalu rendah hati,
Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan,
tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit,
sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan,keadaan, dan
kekurangan Anda apa adanya dengan penuh syukur.

Pernahkah Anda menyadari?
Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang
Uang hanyalah alat tukar,
Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.
Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun
atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun.
Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda,
Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi
untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll....

Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda,
tapi diri Anda sendiri,
Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang
bodoh...
Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar
bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung bisa mencapai 100
juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan
sebesar 200 juta dollar,
hanya untuk memakai produk Nike.
Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya,
tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, bisa
terjual 80 juta dollar,
sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, bila kita jual harganya justru
malah turun...

Hidup ini kok lucu,
kita seperti mengejar fatamorgana,
bila dilihat dari jauh,
mungkin kita melihat air/emas di kejauhan,
namun ketika kita kejar dng segenap tenaga kita
& akhirnya kita sampai,
yang kita lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja
oh...ternyata. ..

Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas
Namun Anda masih mengejar fatamorgana tsb
ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga
untuk sungkem sama orangtua yg begitu mencintai Anda,
memeluk hangat istri/kekasih Anda,
mengatakan "I love you" kepada orang-orang yang anda cintai:
orang tua, istri, anak, sahabat-sahabat Anda.
Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu,
selagi Anda masih sempat,
Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal,
mungkin besok pagi, mungkin nanti malam,
LIFE is so SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda,
entah itu bermain bola, memancing,
menonton bioskop, minum kopi,
makan makanan favorit Anda,
berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .
Enjoy Ur Life,
LIFE is so SHORT

Dari seorang teman di akhir minggu ini..
Isn't that true ?

Have a FUNtastic Life !!

Mutia Prihatini
( website : www.actioncoach.com/mutiaprihatini )

26 February 2009

Guru yg Selalu di Ingat

Ini adalah kisah dari para manusia yg tidak pernah melupakan jasa Guru mereka walau apapun alasannya.


The Bridge ( Stadion Chelsea ) Belum Lupakan Ranieri

London - Empat tahun memanajeri Chelsea, Claudio Ranieri tidak mampu menghadirkan satu pun trofi. Tetapi itu tak membuat publik Stamford Bridge lupa akan jasa-jasa The Tinkerman.

Di Bridge-lah julukan The Tinkerman alias 'Si Tukang Reparasi' didapat Ranieri. Sejak memulai pekerjaannya di sana tahun 2000, Ranieri memang sepi prestasi. Namun oleh tangan pria Italia itulah basis Chelsea yang sekarang diletakkan.

Ialah yang membawa masuk Frank Lampard ke Bridge dari West Ham. Dari seorang pemain berbakat yang masih belia, sekarang semua juga tahu bagaimana kapasitasnya sebagai dinamo lini tengah The Blues dan timnas Inggris.

Ia juga yang memoles John Terry menjadi tembok tangguh pertahanan timnya. Sejumlah pemain yang pernah dan masih jadi pilar Chelsea seperti Arjen Robben, William Gallas, Claude Makelele dan Petr Cech datang atas kebijakan Ranieri.

Dulu, Chelsea tidak sekaya sekarang. Di musim 2002-03, Ranieri bahkan tak memiliki dana cukup untuk membeli pemain yang bisa memperkuat timnya. Alhasil, Enrique De Lucas menjadi satu-satunya pemain yang ia gaet--itupun dengan gratis.

Tetapi berkat racikan taktik dan strategi Ranieri, hasilnya mencengangkan: Chelsea lolos ke Liga Champions dengan menduduki posisi empat di klasemen akhir.

Masalah bagi Ranieri datang ketika milyuner Rusia Roman Abramovich dan sekarung uangnya mengambilalih Chelsea di tahun 2003. Musim 2003-04 adalah neraka bagi The Tinkerman dan Ranieri sudah tahu bahwa ia akan dipecat apapun hasil yang dipetik oleh timnya di akhir musim.

Para fans Chelsea pun sudah tahu nasib pelatihnya kelak. Makanya, ketika Chelsea memainkan pertandingan terakhirnya di musim itu, seisi The Bridge memberi standing ovation kepada Ranieri.

Semua memori itu tiba-tiba menguar ke udara ketika Ranieri yang kini mengarsiteki Juventus datang memimpin timnya menghadapi Chelsea di leg pertama perdelapanfinal Liga Champions, Kamis (26/2/2009) dinihari WIB.

Ketika Ranieri keluar dari lorong stadion ke lapangan, serentak seisi stadion memberikan tepukan hangat. Meski akhirnya Juventus pulang dengan kekalahan 0-1, barangkali Ranieri takkan terlalu kecewa.

"Saya sungguh senang dengan sambutan yang saya dapatkan dari suporter Chelsea karena itu memperlihatkan mereka belum lupa kepada saya," ungkap pelatih berusia 57 tahun itu dengan bangga seperti dikutip situs resmi UEFA.

"Saya menghabiskan empat tahun yang indah di sini dan saya sangat senang terutama karena di dunia sepakbola, orang-orang dengan cepat melupakan semuanya. Saya ingin berterimakasih kepada mereka atas sambutan hangat dan applause-nya," tutup Ranieri.

23 January 2009

Kaya Karena Sederhana

Menjadi orang kaya, itulah cita-cita banyak sekali orang. Hal yang sama juga pernah melanda saya. Dulu, ketika masih duduk di bangku SMU, kemudian menyaksikan ada rumah indah dan besar, dan di depannya duduk sepasang orang tua lagi menikmati keindahan rumahnya, sering saya bertanya ke diri sendiri : akankah saya bisa sampai di sana ?. Sekian tahun setelah semua ini berlalu, setelah berkenalan dengan beberapa orang pengusaha yang kekayaan perusahaannya bernilai triliunan rupiah, duduk di kursi tertinggi perusahaan, atau menjadi penasehat tidak sedikit orang kaya, wajah-wajah hidup yang kaya sudah tidak semenarik dan seseksi bayangan dulu.

Penyelaman saya secara lebih mendalam bahkan menghasilkan sejumlah ketakutan untuk menjadi kaya. Ada orang kaya yang memiliki putera-puteri yang bermata kosong melompong sebagai tanda hidup yang kering. Ada pengusaha yang menatap semua orang baru dengan tatapan curiga karena sering ditipu orang, untuk kemudian sedikit-sedikit marah dan memaki. Ada sahabat yang berganti mobil termewah dalam ukuran bulanan, namun harus meminum pil tidur kalau ingin tidur nyenyak. Ada yang memiliki anak tanpa Ibu karena bercerai, dan masih banyak lagi wajah-wajah kekayaan yang membuat saya jadi takut pada kekayaan materi.

Dalam tataran pencaharian seperti ini, tiba-tiba saja saya membaca karya Shakti Gawain dalam jurnal Personal Excellence edisi September 2001 yang menulis : > '> If we have too many things we don> '> t truly need or want, our live become overly complicated> '> . Siapa saja yang memiliki terlalu banyak hal yang tidak betul-betul dibutuhkan, kehidupannya akan berwajah sangat rumit dan kompleks.

Rupanya saya tidak sendiri dalam hal ketakutan bertemu hidup yang amat rumit karena memiliki terlalu banyak hal yang tidak betul-betul diperlukan. Shakti Gawain juga serupa. Lebih dari sekadar takut, di tingkatan materi yang amat berlebihan, ketakutan, kecemasan, dan bahkan keterikatan berlebihan mulai muncul.

Masih segar dalam ingatan, bagaimana tidur saya amat terganggu di hari pertama ketika baru bisa membeli mobil. Sebentar-sebentar bangun sambil melihat garasi. Demikian juga ketika baru duduk di kursi orang nomer satu di perusahaan. Keterikatan agar duduk di sana selamanya membuat saya hampir jadi paranoid. Setiap orang datang dipandang oleh mata secara mencurigakan. Benang merahnya, kekayaan materi memang menghadirkan kegembiraan (kendati hanya sesaat), namun sulit diingkari kalau ia juga menghadirkan keterikatan, ketakutan dan kekhawatiran. Kemerdekaan, kebebasan, keheningan semuanya diperkosa habis oleh kekayaan materi.

Disamping merampok kebebasan dan keheningan, kekayaan materi juga menghasilkan harapan-harapan baru yang bergerak maju. Lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Demikianlah kekayaan dengan amat rajin mendorong manusia untuk memproduksi harapan yang lebih tinggi. Tidak ada yang salah dengan memiliki harapan yang lebih tinggi, sejauh seseorang bisa menyeimbangkannya dengan rasa syukur. Apa lagi kalau harapan bisa mendorong orang bekerja amat keras, plus keikhlasan untuk bersyukur pada sang hidup. Celakanya, dalam banyak hal terjadi, harapan ini terbang dan berlari liar. Dan kemudian membuat kehidupan berlari seperti kucing yang mengejar ekornya sendiri.

Berefleksi dan bercermin dari sinilah, saya sudah teramat lama meninggalkan kehidupan yang demikian ngotot mengejar kekayaan materi. Demikian tidak ngototnya, sampai-sampai ada rekan yang menyebut saya bodoh, tidak mengerti bisnis, malah ada yang menyebut teramat lugu. Untungnya, badan kehidupan saya sud> ah demikian licin oleh sebutan-sebutan. Sehingga setiap sebutan, lewat saja tanpa memberikan bekas yang berarti.

Ada sahabat yang bertanya, bagaimana saya bisa sampai di sana ? Entah benar entah tidak, dalam banyak keadaan terbukti kalau saya bisa berada di waktu yang tepat, tempat yang tepat, dengan kemampuan yang tepat. Ketika ada perusahaan yang membutuhkan seseorang sebagai pemimpin yang cinta kedamaian, saya ada di sana. Tatkala banyak perusahaan kehilangan orientasi untuk kemudian mencari bahasa-bahasa hati, pada saat yang sama saya suka sekali berbicara dan menulis dengan bahasa-bahasa hati. Dikala sejumlah kalangan di pemerintahan mencari-cari orang muda yang siap untuk diajak bekerja dengan kejujuran, mereka mengenal dan mengingat nama saya. Sebagai akibatnya, terbanglah kehidupan saya dengan tenang dan ringan. Herannya, bisa sampai di situ dengan energi kengototan yang di bawah rata-rata kebanyakan orang. Mungkin tepat apa yang pernah ditulis Rabin Dranath Tagore dalam The Heart of God : > '> let this be my last word, that I trust in Your Love> '> . Keyakinan dan keikhlasan di depan Tuhan, mungkin itu yang menjadi kendaraan kehidupan yang paling banyak membantu hidup saya.

Karena keyakinan seperti inilah, maka dalam setiap doa saya senantiasa memohon agar seluruh permohonan saya dalam doa diganti dengan keikhlasan, keikhlasan dan hanya keikhlasan. Tidak hanya dalam doa, dalam keseharian hidup juga demikian. Ada yang mau menggeser dan memberhentikan, saya tidak melawan. Ada yang mengancam dengan kata-kata kasar, saya imbangi secukupnya saja. Ada sahabat yang menyebut kehidupan demikian sebagai kehidupan yang terlalu sederhana dan jauh dari kerumitan. Namun saya meyakini, dengan cara demikian kita bisa kaya dengan jalan sederhana.

GEDE PRAMA

Ibunya Cinta, Ayahnya Keikhlasan

Dalam ilmu pengetahuan sudah lama dikenal archaeology of knowledge yang memberi inspirasi bahwa pengetahuan pun ada silsilahnya. Dalam karya indah Fritjof Capra berjudul The Tao of Physics bisa ditemukan tidak saja jejak-jejak pengetahuan Newton, Einstein, dan Heisenberg, tetapi juga bisa ditemukan sidik-sidik jari Confusius, Buddha, dan Krishna. Di bagian tertentu temuan Fritjof Capra (doktor fisika kelahiran Austria) tentang atom dan subatom, bahkan diberi judul The Dancing of Shiva. Yang menggembirakan, tidak saja di Barat ada sintesis Barat- Timur ala Fritjof Capra, di Timur juga ada sintesis serupa, Yongey Mingyur Rinpoche dalam The Joy of Living, tidak saja fasih berbicara meditasi, tetapi juga mendalam ketika mengulas fisika, biologi, sampai psikologi kognitif. Bila ia fasih dengan nama-nama seperti Dalai Lama, Karmapa, Tilopa, Marpa, dan Milarepa bisa dimaklumi karena punya darah Tibet. Namun, lebih dari itu, Mingyur Rinpoche juga fasih dengan karya-karya Niels Bohr, Albert Einstein, sampai ahli biologi Francisco J Varela. Apa yang mau dikemukakan melalui dua contoh ini, di mana- mana telah terjadi proses interaksi yang saling memengaruhi. Kemudian membentuk wajah pengetahuan yang plural, toleran, dan bersahabat. Sufi adalah sebuah tradisi indah di dalam Islam. Ia memberi banyak inspirasi manusia yang berkarya di Barat. Jalalludin Rumi telah lama menjadi Albert Einstein-nya dunia Sufi. Paralelisme antara ajaran-ajaran Buddha dan ajaran-ajaran Yesus dilakukan banyak penulis.


Bali sebagai salah satu koridor global juga membukakan sebuah kecenderungan. Bom teroris memang menyengsarakan, tetapi ia tidak cukup kuat untuk menyeret manusia kembali ke sentimen primordial yang lebih menyengsarakan lagi. Semua ini, seperti sedang bercerita ke umat manusia, tidak saja dalam pengetahuan sekat-sekat mulai roboh, dalam spiritualitas pun tembok-tembok pemisah mulai runtuh. Mahatma Gandhi lahir, bertumbuh, dan meninggal di keluarga Hindu. Namun, begitu menyangkut perjuangan tanpa kekerasan, ia menjadi acuan banyak sekali orang Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha. Gandhi telah menjadi Max Weber-nya gerakan antikekerasan.

Nelson Mandela bertumbuh di keluarga Kristiani, tetapi keteladanannya dalam hal memaafkan masa lalu menjadi cahaya penerang banyak sekali manusia. Hujan, sungai, dan laut
Anak-anak di sekolah dasar hanya sedikit yang bisa bergelar doktor nantinya. Pejalan kaki ke dalam diri juga sama. Amat sedikit yang bisa sampai di puncak gunung, seperti Rumi, Mandela, dan Gandhi.
Sebagaimana dicontohkan alam, kebanyakan orang memulai perjalanan seperti hujan. Jalannya kencang, menghujam setiap hal yang ada di bumi. Ini yang bisa menjelaskan mengapa sebagian lebih generasi muda mengisi keseharian (belajar, bekerja) sambil bernyanyi lirik lagu maju tak gentar, membela yang bayar. Semangat, keras, dan penuh tenaga, itulah tanda-tanda manusia yang baru sampai di sini. Sebagian politikus, akademisi, dan pengusaha yang penuh ambisi ada dalam kelompok ini. Namun, air hujan mana pun begitu menyatu dengan sungai mulai kehilangan sebagian
sifat-sifat kerasnya. Aliran air sungai menghadiahkan kelembutan pada air hujan. Kendati di bagian-bagian tertentu air sungai masih keras dan ganas (seperti air terjun atau banjir bandang), di kebanyakan waktu dan tempat, air sungai itu lembut.
Persis seperti pemandangan sungai yang ditandai barang keras seperti batu serta barang lembut berupa air, demikian juga dengan manusia yang sudah bertumbuh sampai tahap ini. Ada kalanya ia tegas dan keras (seperti tentara yang sedang berperang), ada saatnya lembut bak seorang pelayan. Pemimpin agung umumnya meramu ketegasan dan kelembutan dalam campuran yang sempurna. Tatkala menghukum, ia setegas batu. Ketika melayani, ia selembut air.
Hanya persoalan waktu, air sungai akan sampai di laut. Dan di laut seluruh kekerasan dan kelembutan (baca: dualitas) lebur menjadi satu. Pencapaian berjumpa laut seperti inilah yang dialami oleh orang-orang seperti Nelson Mandela, Dalai Lama, Jalalludin Rumi, hingga Mahatma Gandhi. Tempat lahir, agama, dan negara mereka memang berbeda, tetapi ada yang sama di antara mereka: melakukan semuanya dengan cinta, menerima hasilnya dengan keikhlasan.

Orangtua spiritual Melihat hanya segelintir manusia yang bisa memasuki wilayah laut, ada kepolosan mau tahu silsilah spiritual manusia- manusia jenis ini. Ia mengingatkan pada cerita tentang anak kampung yang melihat tukang balon terbang. Suatu hari anak dengan uang pas-pasan ini melihat tukang balon terbang berjualan laris sekali. Ketika pembelinya sudah sepi, tukang balon
memompa balon warna lain. Dengan polos anak kampung bertanya: ”Bang memangnya warna hitam bisa terbang juga?”. Dengan sabar, tukang balon menjawab: ”Nak, bukan warna luar yang membuat balon bisa terbang, tetapi sesuatu yang ada di dalam”.
Dalam bahasa Vivekananda: when the blossoms vanish, the fruits appear. Tatkala bunganya layu, buahnya muncul. Bila penampilan luar (pujian, kekayaan) sudah mulai kehilangan daya tariknya, ada penampilan dari dalam (rasa syukur, rendah hati) yang muncul sebagai pengganti. Itu sebabnya laut merendah, mensyukuri apa saja yang datang. Hasilnya, laut agung tidak terkira. Ia yang berguru pada laut sedalam ini sudah menemukan orangtua spiritualnya.Sebagai Ibu, laut adalah simbolik cinta karena apa saja yang datang diolah penuh cinta. Sebagai ayah, laut adalah wakil
keikhlasan sempurna karena menerima apa saja tanpa keserakahan memilih.

Inilah silsilah spiritual manusia-manusia agung, Ibunya cinta, Ayahnya keikhlasan. Dalai Lama pernah berpesan, If you want others to be happy, practice compassion. If you want to be happy, practice compassion. Mempraktikkan welas asih, itulah rahasia kebahagiaan.Dalam bahasa seorang guru Mahamudra, If one can rest the mind naturally, that’s the supreme meditation. Saat batin bisa beristirahat secara alami, itulah puncak meditasi. Keikhlasan berkontribusi besar dalam membuat batin beristirahat dalam kealamian. Ibarat burung elang yang terbang indah di angkasa, demikian juga kehidupan yang berjumpaorangtua spiritualnya: ikhlas, bebas, dan lepas.

Cinta membuat semuanya berguna, bermakna.

Gede Prama Bekerja di Jakarta, Tinggal di Desa Tajun Bali Utara

21 January 2009

5 Pintu untuk Mencapai Tingkatan Kehidupan dan Kebahagiaan

“Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere.

Setiap kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat dari mencarinya di luar,” tegas Gede Prama.

Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus melalui 5 (lima) buah ‘pintu’ yang menuju ke tempat tersebut


Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing.

“Stop membandingkan dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain.
Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar,” ujar Gede Prama.
Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidakindahan, menurut Gede Prama, dimulai dari membandingkan.
Gede Prama mencontohkan orang kaya berkulit hitam yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia berkulit hitam. Orang itu sering kali membandingkan dirinya dengan orang kulit putih.
“Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik.
Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang orang kaya
Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja.
Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya.
Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul.
Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita
bangun dari dalam. “Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!” kata Gede Prama.


Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.

Sebab utama kita berada di bumi ini, kata Gede Prama, adalah untuk memberi. “Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus memberi lebih banyak,” ujar Gede Prama.
“Saya melihat ada 3 tangga emas kehidupan; I intend good, I do good and I am good.
Saya berniat baik, saya melakukan hal yang baik, kemudian saya menjadi orang baik. Yang baik-baik itu bisa kita lakukan, bila kita konsentrasi pada hal memberi,” lanjut Gede Prama lagi.
Memberi tidak harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat berbentuk senyum, pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah rajin memberi, dia akan memasuki wilayah beauty and happiness.
“Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka memberi, Ada yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka memberi muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang mukanya kering ini bertanya pada saya, apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa saya bagi ke saya.
Saya bilang sleep well, eat well,” ungkap Gede Prama sambil tersenyum.
Artinya memang, untuk ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal.
Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit.
Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan memberi.


Pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup Anda,
Semakin terang cahaya Anda di dalam.

Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan, lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap.
Artinya, semakin Anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, semakin bercahaya Anda dari dalam.
“Jika Anda punya suami yang keras dan marah-marah, jangan lupa bersyukurlah.
Karena suami yang keras dan marah-marah, membuat sinar dari dalam diri Anda bercahaya.
Anda punya istri cerewetnya minta ampun.
Bersyukurlah, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik.
Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran.
Jika Anda punya atasan diktatornya minta ampun.
Bersyukurlah, karena Anda dapat belajar tentang kebijaksanaan,” ujar Gede Prama membesarkan hati.
Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, menurut Gede Prama, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan.
Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam. Mengutip perkataan Jamaluddin Rumi, semuanya dikirim sebagai pembimbing kehidupan dari sebuah tempat yang tidak terbayangkan.
“Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna.
Gunanya adalah karena orang jelek, orang cantik terlihat jadi tambah cantik,”
kata Gede Prama disambut tawa peserta. “Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness,” tegasnya.


Pintu keempat adalah surga bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap.

“Bila Anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak ketemu setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang,” ujar Gede Prama.
Sedangkan Anda akan bertemu surga, jika hasil dari rangkaian sikap Anda benar.
Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya,
dan coba yakinkan diri bahwa everything will be allright.
Setiap kali kita melalukan ritual peribadatan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut.
Padahal ketakutan adalah sebentuk ketidakyakinan terhadap kebenaran.
“Kalau Anda melalukan ritual peribadatan tapi masih takut, mending jangan melalukan ritual peribadatan, karena toh Anda tidak yakin terhadap kebenaran,”
kata Gede Prama.
“Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika Anda mencintai yang kecil,” sambung Gede Prama.


Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan.

Manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yang tidak pernah ketemu keindahan
dan kebahagiaan dalam hidupnya.
“Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalam.
Sumur ini hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bisa mengetahui
diri kita sendiri,” kata Gede Prama

GAZA

Seorang berkewarganegaraan Amerika pun, merasa terusik hatinya melihat tragedi kemanusiaan ini. Dengan keahliannya sebagai komposer dan produser musik ternama di negaranya, dia membuat sebuah lagu khusus untuk “GAZA”.

Silahkan disimak lirik lagu yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia di bawah ini. Bahkan beliau merelakan lagu yang telah dibuatnya itu untuk didownload oleh semua orang di seluruh dunia. Agar semua orang di seluruh dunia dapat merasakan juga penderitaan rakyat gaza katanya, memberikan alasan mengapa beliau menyebarluaskan lagu ini secara gratis.

WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

============ ========= ====

Terjemahannya …

Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati

Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar

Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujam asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

ALLAHU AKBAR

Lagu ini dapat di download di http://www.michaelheart.com/sfg/downloads/a22685d/dl.php?file=we_will_not_go_down.mp3

17 January 2009

GAZA

Seorang berkewarganegaraan Amerika pun, merasa terusik hatinya melihat tragedi kemanusiaan ini. Dengan keahliannya sebagai komposer dan produser musik ternama di negaranya, dia membuat sebuah lagu khusus untuk “GAZA”.

Silahkan disimak lirik lagu yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia di bawah ini. Bahkan beliau merelakan lagu yang telah dibuatnya itu untuk didownload oleh semua orang di seluruh dunia. Agar semua orang di seluruh dunia dapat merasakan juga penderitaan rakyat gaza katanya, memberikan alasan mengapa beliau menyebarluaskan lagu ini secara gratis.

WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

============ ========= ====

Terjemahannya …

Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati

Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar

Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujam asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

ALLAHU AKBAR

Lagu ini dapat di download di http://www.michaelheart.com/sfg/downloads/a22685d/dl.php?file=we_will_not_go_down.mp3