26 April 2009

Acomodador, Sang Penghambat Kemajuan

Selalu ada kejadian dalam hidup kita yang menghalangi kemajuan kita. Itulah Acomodador, tulis Paulo Coelho di novel The Zahir yang masih belum tamat-tamat saya baca ini (abis, tulisannya cukup berat untuk dicerna, harus dibaca lambat-lambat, kadang perlu diulang).

Kalimat di halaman 307 itu membuat saya berhenti membaca, tertegun cukup lama dan mengingat-ingat masa lalu.

Apakah di masa lalu saya pernah mengalami Acomodador? Pastinya pernah.

Oya, saya dulu pernah belajar gitar. Setelah belajar cukup lama, tapi nggak bisa-bisa (sekarang saya tahu, itu gara-gara saya tidak belajar dengan ahlinya). Sedangkan teman saya yang juga membeli gitar di waktu bersamaan, sudah mahir gonjrang-gonjreng. Akhirnya saya memutuskan bahwa saya tidak berbakat bermain gitar dan gitar itu pun kemudian saya berikan kepada seorang teman.

Saya pengemar berat musik jazz. Saya mengagumi musisi-musisi yang permainannya canggih bukan kepalang itu. Tapi di benak saya, saya sudah memutuskan bahwa saya adalah "pemusik pasif" alias pendengar saja. Sampai sekarang.

Di bidang olah raga juga demikian. Saya pernah dipermalukan saat tidak bisa menangkis bola voli yang datang ke hadapan saya. Main basket dan sepak bola apa lagi. Saya tidak bisa main basket. Sepak bola pun selalu di bagian yang aman dan asal tendang saja, pemain belakang alias back.

Di sekolah, saya lemah di mata pelajaran eksak seperti matematika, fisika, kimia dan sejenisnya. Saya sering ketakutan dan "ngumpet" dari penglihatan guru kalau di suruh maju ke depan dan menyelesaikan soal di papan tulis. Guna menghindari mata pelajaran itu, saya pun memilih masuk kelas A3 atau sosial. Sialnya, masih ada matematika di sana. Pun ketika saya memilih jurusan ekonomi di perguruan tinggi.

Itu semua adalah Acomodador saya. Pengalaman dan bukti-bukti yang tersebut telah menjadi label di jidat saya bahwa saya tidak bisa bermain musik, tidak bisa olah raga beregu dan lemah di bidang eksakta.

Acomodador adalah titik menyerah. Selalu ada kejadian dalam hidup kita yang menghalangi kemajuan kita; suatu trauma, kekalahan yang sangat menyakitkan, kekecewaan dalam cinta, bahkan kemenangan yang tidak kita pahami, bisa membuat kita menjadi pengecut dan menghalangi kita bergerak maju, tulis Coelho.

Saya yakin, anda, pembaca blog ini juga punya Acomodador sendiri-sendiri yang menghalangi anda untuk maju melangkah. Mungkin anda memiliki Acomodador untuk menjadi wirausaha, misalnya. Mungkin anda takut menjual, takut ditolak, takut dihina dan dilecehkan. Mungkin anda takut dengan ketidakpastian.

Alhamdulillah, saya sudah melupakan Acomodador saya dan yakin bahwa saya pun bisa sukses tanpa menguasai itu semua. Saya punya talenta-talenta lain sebagai bekal sukses dalam mengarungi hidup.

Saya jalani takdir saya hari ini dengan melepaskan diri dari semua sejarah masa lalu yang menghambat kemajuan itu.
Bagaimana dengan anda?



Salam FUUUNtastic!
Wassalam,

Roni, Owner Manet Busana Muslim, Founder Komunitas TDA

3 comments: