02 March 2009

Hukum Kekekalan Energi a la Jamil

( Oleh : rifo rinaldi -- rifotda@gmail.com )


Catatan ini, saya sarikan dari Pak Jamil Azzaini-Kubik Leadership... Syukron atas semuanya, pak.

Sungguh Allah SWT telah menciptakan semuanya dalam ketetapan yang sudah baku sehingga dalam energi pun dikenal dengan hukum kekekalan energi: Energi itu jumlah nya tetap yang ada hanyalah perubahan energi. Sehingga apa yang kita lakukan maka itu pula yang kita tuai. Maka, 1 sebab = 1 akibat.

Apabila kita berbuat baik maka baik pula balasannya begitu pula sebaliknya. Lalu saya sudah berbuat baik tapi kok gak ada balasannya? Maka Allah SWT tidak akan pernah melupakan kita Allah SWT akan menyimpannya dengan sebutan Tabungan Energi Positif, Begitu pula sebaliknya.

Sehingga rumusnya jadi: 1 sebab = TEP + akibat.

Itulah mengapa ada seorang tukang becak bisa naik haji karena ia selalu menggratiskan orang naik beca setiap hari jum'at. Ia cukup minta do'a penumpangnya untuk mendoakan ia naik haji.

Dan itulah pula sebabnya orang yang korupsi menyemai Tabungan Energi Negatifnya baik dalam bentuk kena KPK, penjara, rasa cemas, kecelakaan, bahkan anak yang kena narkoba.

Lalu ada orang yang licik kok cepet naik jabatannya orang baik dan jujur malah tersingkir. Ustadz Jamil Azzaini menerangkan satu lagi bahwa itu adalah bentuk dari DP (Down Payment) Energi Positif.

Maka, 1 sebab = DP(TEP) + Akibat dan ketika seseorang diberi DP oleh Allah 100 TEP maka ia harus membayarnya dengan 100 akibat agar hasilnya tidak minus.

Itulah sebabnya mengapa orang yang tetap istiqamah dan baik mendapatkan hasil yang baik di akhir. Karena ia tidak dianugerahi Allah DP (TEP) yang harus dibayar lunas. Tapi Ia selalu menabung energi Positifnya.

Sedangkan orang yang diberikan Allah DP (TEP) baik berupa kemudahan usaha, warisan, wajah ganteng, wajah cantik. Dan ia lupa untuk melunasi DP nya tersebut maka berhati-hatilah. Karena siksa Allah sangat pedih.

Begitu juga untuk pahala. Ini balasan tidak hanya satu, tapi dua, sepuluh, ribuan, atau bahkan tidak terbatas.

Maka nikmat Allah SWT apalagi yang engkau ingkari? Ya Allah, tetapkanlah hatiku untuk selalu menuju rahmat-MU.

No comments:

Post a Comment