27 February 2011

Fungsi Gengsi

Bergesernya nilai fungsi kepada nilai gengsi dalam pemenuhan kebutuhan hidup sudah menjadi trend masyarakat yang popular saat ini. Ada sesuatu yang ingin ditunjukan oleh mereka yang terbiasa dalam gaya hidup ini. ketergantungan dengan barang-barang bermerk telah menjadi trend yang mengarah menjadi budaya.

Hidupnya lebih berkualitas dengan mengenakan pakaian-pakaian branded. Dalam memenuhi selerapun, mereka lakukan di restoran eropa atau jepang. Akrab sekali dg nama menu dan lidahnya menyantap sangat lahap seperti makanan masakan ibunya yg lezat dan nikmat.

Senang melihat mereka dan mencoba mengikuti hanya dalam selera. Nama menu yang indah menambah rasa namun ketika mencicipi yang terasa hanya biasa. Mulut yang tidak terbiasa mulai tampak enak ditambah lagi dg alat-alat bantu makan yg salah tempat guna. Mereka riang tertawa menyaksikan dan mulai bertanya, belum pernah makan ini ? belum pernah kemari ?. Hidup trendy. Yang begini membuat makin hepi.

Begitupun dalam hal alat komunikasi dan transportasi, . Biasanya, nilai gengsi jauh lebih mahal dari nilai fungsi. Bahkan, bisa berkali-kali lipat. Lucunya makin bertambah, saat putra-putri mereka dibiasakan berkomunikasi menggunakan barang yang sama atau kualitas sedikit dibawah. Orang tua merasa iba saat anak-anak mereka jauh menempuh sesaknya jalanan yang dipadati kendaraan. Dibelilah mobil anyar agar menjadi teman perjalanan untuk menambah padatnya jalanan.

Mereka menyudahi hari menuju rumah mewah dan besar yg menjadi tempat istirahat. Ruangan sejuk dengan led TV dan blue ray player dialirkan melalui diapason stereo semakin menambah kualitas hidup mereka.
HY

3 comments: