04 April 2007

Cash Flow Is King

Cash Flow Is King

Pernyataan Brad Sugars ini saya temukan lagi kebenarannya waktu melakukan survei lapangan di sebuah perusahaan agrobisnis di Purbalingga pekan lalu.

Bisnisnya besar, omsetnya oke banget, pasarnya besar. Sekilas tidak ada masalah berarti yang bisa membahayakan bisnis itu.

Setelah dicek lebih dalam, ternyata cash flow-nya bermasalah. Uang yang didapat setiap hari "lenyap" entah ke mana. Maksudnya, begitu dapat uang langsung habis untuk keperluan operasional. Parahnya, yang lebih sering terjadi adalah kekurangan cash setiap hari.

Soal profit, jangan ditanya. Di atas kertas, bisnis itu bisa menghasilkan ratusan juta rupiah per bulan. Tapi, karena mis-manajemen dan manajemen kas yang kurang profesional, profit itu tidak tercermin di dalam cash flow tersebut.

Bisnis besar atau pun kecil harus bisa mengelola cash flow setiap hari. Cash flow ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh. Kalau ada yang macet atau tidak mengalir, itu adalah peringatan dini akan bahaya lebih besar akan datang. Mungkin penyakit darah tinggi, atau bahkan jantung.

Kenapa saya bisa ngotot dengan pernyataan ini? Ya, karena saya sendiri pernah mengalaminya. It's sad story...

Tapi, kalau nggak mengalami sendiri mungkin nggak belajar juga ya. Saya sudah tahu bahwa cash flow itu penting. Tapi dalam prakteknya sering mengabaikan. Sampai pada puncaknya adalah di bulan September 2003, di mana saya dan istri mau berlebaran di Palembang dan uang yang ada hanya cukup untuk ongkos pulang pergi saja. Tidak ada uang sama sekali di rekening bank.

Ke mana uangnya? Ada. Tapi nggak di tangan saya. Profitnya ada. Tapi ada di piutang macet, barang mati, sewa dibayar dimuka, dan sebagainya.

Di bisnis yang sedang saya analisis ini, indikasi itu kuat. Ke mana uangnya? Itu yang perlu ditelusuri dan dicarikan obatnya.

Saya senang bisa ikut membantu pemilik bisnis yang kesulitan seperti ini. Saya sendiri melihat ini adalah kesempatan bagi saya untuk menyumbangkan pikiran, meski pun bisnisnya berbeda dengan saya. Pada dasarnya bisnis itu sama saja. Produknya aja yang beda-beda.

Apa lagi pemilik bisnis ini juga bervisi yang sama dengan TDA. Ingin memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat dengan berperan di bidang perekonomian.

Pemiliknya adalah seorang ibu muda seumuran saya, sebut saja mananya Ibu Ani. Tapi, bisnisnya sudah luar biasa. Namun, dalam berbisnis dia memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran dan kemaslahatan ummat.

Contohnya adalah, dia selalu berupaya menjual semurah mungkin produk-produknya kepada para petani. Dia tidak pernah mau ikut segala macam tender yang mengharuskannya dia menyuap aparat. Orang-orang seperti ini harus "dijaga". Mereka adalah asset bagi ummat dan bangsa.

Apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja cash flow? Ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Harus dibuat anggaran tahunan dan bulanan.

2. Harus dibuat sistim dan aturan untuk pembelian. Untuk menghindari over budget atau pembelian tanpa perencanaan. Indikasi ini saya temukan juga di bisnis Ibu Ani.

3. Untuk setiap rupiah yang keluar, harus dibuat analisis profit atau test and measure. Kalau rugi, stop atau diperbaiki. Kalau untuk diteruskan dan dikembangkan.

4. Harus disiapkan sistim kas kecil untuk keperluan sehari-hari.

5. Utang dagang dan piutang harus dimonitor dan dikontrol terus. Berani ngutangin, harus berani nagih, kata Pak Tung.

6. Laporan keuangan bulanan (Rugi Laba, Neraca, Cash Flow) harus tersedia secara Lengkap, Akurat dan Benar (BAL) kata Aa Gym, plus harus tepat waktu juga.

7. Setiap minggu harus dilakukan rekonsiliasi bank

8. Untuk bisnis yang perputaran uangnya cepat, harus ada laporan cash flow harian dan mingguan.

9. Catatan transaksi bank juga harus dibuat setiap hari

10. Ini juga kunci, stok opname. Harus dilakukan secara berkala.

Bisnis yang bermasalah dengan cash flow biasanya tidak melakukan hal-hal tersebut di atas. Memang rada merepotkan dan menyita waktu. Tapi kalau dilakukan dengan disiplin akan berdampak kepada "peace of mind" bagi pemilik bisnis di masa mendatang.

"Show me the money!", demikian sering diteriakkan oleh Tom Cruise dalam film Jerry McGuire. Ini ada benarnya dalam konteks "cash flow is king" tadi.

Bahkan, menurut Robert G. Nolan (salah satu orang mengubah mind set saya soal cash flow), profit itu adalah uang yang ada di dalam rekening anda. Maksudnya, kalau bulan ini profit 100 jutaan, uang itu bisa digunakan untuk beli Xenia secara kontan.

Dan, terakhir jangan lupa untuk selalu melakukan test and measure. Inilah faktor kunci yang sering diabaikan oleh pemilik bisnis. Bagaimana bisa tahu kalau langkah yang dilakukan berhasil atau gagal kalau tidak dilakukan test and measure?

Semoga bermanfaat.

Salam FUUUNtastic!
Cash flow is king

Roni

No comments:

Post a Comment